Pasar Tanah Abang saat pagi sekitar jam 9 sangatlah panas dan becek. Pembeli dan pedagang berkumpul di sana untuk melakukan transaksi jual beli. Tidak terkecuali untuk Ibu Sari. Setiap minggu dia selalu pergi ke toko pakaian langganannya, Toko Haji Udin, untuk membeli pakaian dalam jumlah yang sangat banyak. Maklum, dia adalah ibu-ibu arisan yang biasa menjual pakaian-pakaian yang ia beli saat berada di majelis pengajian atau ke RW sebelah. Pakaian yang ia jajakan pun bermacam-macam, ada daster, ada kebaya, jilbab, rok, dan lain-lain. Tidak heran kalau bisnis yang ia jalankan ini cukup besar keuntungannya untuk menambah keuangan keluarganya, walaupun sistem pembayarannya secara kredit oleh pelanggannya yang notabene ibu-ibu dan nenek-nenek.
Po, sang Pendekar Naga kembali harus melawan penjahat seekor burung merak yang bernama Shen. Shen datang ke kota Gongmen dengan membawa pasukan dan senjata ciptaannya. Kedatangannya bermaksud untuk membalas dendam atas orang tua nya dan ingin mengambil alih kota yang dulu dikuasai oleh ayahnya. Namun Shen juga membawakan kenangan buruk bagi Po, yang karenanya Po sulit untuk berkonsentrasi mengalahkan Shen dan senjata ciptaannya.
Dalam film Kung Fu Panda 2 ini, seperti biasanya, menghadirkan cerita yang lucu namun sarat dengan pesan moral yang membangun jiwa. Berikut saya posting beberapa pesan moral yang sekiranya pantas untuk dipahami.
Category:
Stories
5
comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
BUDAYAKAN KOMENTAR YAA.... HEHEHE.... :D