Total Pageviews

Penganut

It's The Official Indonesian Blogger

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources

Fase Bulan Terkini

CURRENT MOON

GeoCounter


free counters

Visitor's Track

KOMPAS.com

Powered By Blogger
Powered by Blogger.

Michael Faraday, Membaca dan/dengan Rajin

                Sabtu, 18 Mei 2014, jam 21.00, National Geographic Channel menayangkan dokumenter serial berjudul Cosmos: A Spacetime Odyssey, kali itu membahas tentang gelombang elektromagnetik. Tapi yang gue rasakan, seri itu lebih membahas tentang Faraday, sejarah dari masa kecilnya sampai akhir hayatnya dengan tambahan sedikit Maxwell pada akhir cerita.

Diceritakan masa kecil Faraday sungguh menyedihkan, di sekolah dia dihukum pukulan dengan rotan oleh gurunya gara-gara Faraday kecil tidak bisa mengeja huruf R dengan benar, setelah itu dia dijemput oleh ibunya lalu tidak melanjutkan aktifitas sekolahnya. Sejarah tidak menyebutkan sampai mana Faraday menuntaskan pendidikannya. Masa mudanya ia habiskan dengan bekerja di percetakan. Faraday muda tidak seperti pegawai lainnya, saat siang dia bekerja, lalu saat malam dia membaca buku yang telah dia cetak sebelumnya. Hasil pemikirannya sempat mengejutkan seorang ilmuwan bernama Harvey Davy yang bekerja di Royal Institution yang berlokasi di London.

Singkat cerita Faraday diterima bekerja sebagai asisten Harvey Davy dan menetap di Royal Institution sampai akhir hidupnya. Keseharian Faraday dihabiskan di laboratorium, membantu dan meneliti berbagai macam penelitian. Sampai suatu ketika, Harvey dan koleganya yang seorang kimiawan sedang meneliti hubungan magnet kompas yang terpengaruh oleh aliran listrik. Harvey berkata, “Jika kita bisa membuatnya bekerja secara kontinyu, bayangkan apa yang mungkin dicapai bila kita bisa menerapkannya ke dalam pekerjaan sehari-hari.”.

Merasa tertantang, Faraday mencoba bereksperimen dengan gaya yang dihasilkan antara magnetisme dengan kelistrikan. Hasilnya sungguh menakjubkan pada masa itu, dia mampu memanfaatkan gaya itu menjadi sebuah sendok yang mengaduk isi mangkok terus menerus, penemuan yang menjadi perubahan sejarah industri yang selanjutnya ditemukan mesin, generator, transformer, dan alat-alat berat lainnya.

Blablabla, blablabla, dan blablabla acaranya selesai. Gue punya sebuah ide, coba setiap guru fisika SMA memulai bab kelistrikan dengan mengadakan nobar seri dokumenter ini. Yang berkesan bagi gue adalah tentang proses belajar faraday; membaca, iqro’, dengan rajin. Gue belum bisa serajin orang normal dan standar yang belajar pada umumnya karena malesssssss huahaahahaha. Kenapa coba waktu SMA dulu ngga ada sedikitpun rasa ‘curious’ akan pengetahuan, apapun itu, harusnya tentang yang kita sukai, peka terhadap membaca. Mengisi soal dan mendapatkan nilai adalah misi akhir yg harus didapatkan. Baru sadar kalo dulu gue punya banyak waktu luang yg bisa dihabiskan dengan membaca =___=
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya: kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari, no: 5933)
*tiba-tiba muncul ari lasso dari belakang trus nyanyi ~”kini, baru aku sadari…”~
                
Jadi inget satu quote berkesan yg gue dapatkan di semester enam ini.
Di India sana, terdapat beberapa pelajar yg mengambil kesempatan untuk membaca di perpustakaan. Setelah itu dia pinjam bukunya, lalu malamnya dia gunakan waktu luang untuk membaca (delay dua detik) di bawah lampu jalan; saking kumuhnya rumah yang dia tinggali.
Well, I think I should more heedful about the important of curiousity about knowledge and learn studiously J
BUDAYAKAN KOMENTAR YAA.... HEHEHE.... :D
IP
We can check your plugins and stuff

Manusia keren (ketek oren)

Manusia keren (ketek oren)
Panggil gue John. Atau kalo lu udah kepalang muntah, panggil gue fariz... And i'll be there....

Labels

Kebanyakan pengunjung melihat ...

Cuaca Hari Ini